Selasa, 03 Januari 2012

Ya....Saya Lebih Beruntung ....Alhamdulillah :)



Membaca Sesungguhnya Kamu Jauh Lebih Beruntung di story diarynya mba Erin (managing Editor Majalah Story) di Majalah Story, membuat saya terenyuh. Mba Erin menceritakan tentang semangat  seorang siswi SMU di Bogor yang harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan letih demi ke tempat pelatihan menulis cerpen.  Dan untuk membuat tulisan-tulisannya, dia menulis dengan tangan karena dia tidak punya komputer.  Sungguh terharu saya membacanya. Tapi saya yakin walau tanpa komputer di rumah, kita juga masih bisa berkarya.

 Dan Saya benar-benar merasa lebih beruntung dari siswi SMU itu karena setiap kali saya mau menulis, saya bisa memilih mau mengetik pakai PC atau laptop. Tapi Saya juga pernah lho menulis dan menghasilkan karya-karya walau tanpa komputer. Dan ketiadaan fasilitas itu di rumah, justru membuat Saya semakin giat berkarya.

Kalau Saya mengingat perjalanan Saya ke belakang, yang tentu saja masih sangat pendek itu, justru buku-buku pertama Saya itu mulanya saya tulis dengan tangan.  Ya, benar-benar di tulis di sebuah buku saku, yang kemudian saya pindahkan di komputer (bisa di komputer di kantor, di rental komputer dan warnet).

Buku-buku berikut yang saya tulis ini benar-benar sangat berarti dan berkesan bagi saya karena saya tulis dengan semangat tinggi walau tanpa komputer di rumah.  Saya ingat betul saat pertama kali saya dan seorang sahabat (Indarwati) mulai menggarap buku yang kelak terbit dengan judul PANDUAN PINTAR HAMIL DAN MELAHIRKAN.  Pada saat itu, Saya pun mulai menulis dengan tangan.  Dan ketika sudah saya tulis cukup banyak di beberapa lembar buku, saya pindahkan ke komputer (di kantor setiap pagi-pagi saya tiba di kantor, ketika kerjaan sedikit dan menjelang waktu pulang)  dan di warnet (sebegitu saya pulang kantor, saya sering menyempatkan mengetik di warnet, tentu saja dengan secepat-cepatnya karena berpacu dengan biaya sewa per jamnya)J Alhamdulillah.... buku yang Saya tulis bersama Indar  itu pun terbit bulan Februari 2010 dan sekarang sudah cetakan III.  Thx mba Shintaa, mas Andri n Ms Seno :)



Buku lainnya yang sangat penting bagi Saya adalah buku Pictorial book pertama saya, judulnya : RIA PENULIS CILIK.  Bagaimana buku itu bisa terbit?  Buku itu lahir dari pelatihan menulis yang diadakan di blogfam dengan sang guru yang baik, Benny Rhamdani. Pelatihannya sungguh memacu  dan mewujudkan mimpi saya menjadi penulis.  Saat itu Bhai Benny memberi kesempatan pada murid-muridnya (yang sering kami bilang sebagai murid kelas ajaib) untuk mengirimkan di thread pelatihan cerita-cerita karya kami. Waktu mengirim karya kami itu pun harus secepat-cepatnya, maka tak heran saya dan teman-teman berlomba-lomba secepat dan sebanyak mungkin mengirimkan cerita-cerita terbaik kami.


 Dan kapan saya menulisnya padahal saya tidak punya komputer di rumah?  Nah, itulah beruntungnya Saya yang punya rumah jauh dari tempat kerja.  Satu bahkan dua jam perjalanan dari kantor pulang ke rumah, saya gunakan untuk mencari ide, menuangkan ide ke dalam buku saku dan kemudian ketika sampai di kompleks perumahan, saya segera mencari warnet, mengetik beberapa cerita saya itu dan  langsung mengirimkan ke thread blogfam, untuk dapat dinilai oleh Bhai Benny.
Alhamdulillah… berapa cerita saya lolos dan buku pertama Saya pun terbit beberapa bulan kemudian.  RIA PENULIS CILIK.  Buku ini pun kemudian menjadi BUKU FIKSI ANAK TERBAIK ISLAMIC BOK FAIR  (IBF) 2008.  Thx Bhai Benny :)


Selain buku-buku tersebut, karya-karya saya di majalah anak-anak pun bermula dari tulisan tangan : Cahaya Untuk Bibi Titi (ini cerpen pertama saya dimuat di majalah Mombi, thx mba Renny Yaniar :)), Sepatu Untuk Labi (Mombi SD), Rahasia Lemari Opa (Kompas Anak), begitu juga dengan cerita-cerita awal serial Sashi dan Serial Polly yang dimuat di majalah Bravo, thx mba Lala :) Dan senangnya serial Sashi pun dimuat selama tiga tahun dan Polly selama satu tahun di majalah Bravo).  Dan lebih menggembirakan, SERIAL POLLY menjadi TIGA PIC.BOOK : MENJAGA SAPU TERBANG,  UNDANGAN DARI RATU GRETA, POLLY DAN BETSY BERTUKAR TEMPAT, diterbitkan oleh Penerbit Rajawali Cilik, 2008.  Thx Mba Wafaa :)

Beberapa cerpen remaja yang saya tulis pun bermula dari ketiadaan kompi di rumah.  Bahkan satu cerpen yang saya tulis (entah di kantor atau di warnet, saya lupa) meraih juara 3 di Lomba Menulis Cerita Pendek yang diadakan oleh majalah Cerita Kita kerja sama dengan Lois. Alhamdulillah….. Thx Mas Atmo :)


Lalu setelah kini Saya telah diberi rezeki oleh Allah SWT dengan fasilitas2 menulis yang memadai, kadang saya malu dengan diri sendiri.  Ketika itu, di saat komputer belum saya miliki, Saya malah sangat rajin menulis dan berkarya.   Lalu kini saya merasa saya masih kalah dengan semangat saya yang dulu. Padahal seperti status Bhai Benny Rhamdani di komunitas Penulis Anak di FB, yang intinya seharusnya dengan segala kemudahan, penulis pemula harus lebih berkarya, membuat Saya tersentil.  Ya…saya ingin berkarya, ingin menulis lebih banyak dan tentu saja semoga bisa lebih berkualitas. Amiinn…..

3 komentar: