Rabu, 26 Desember 2012

Serial Vanya : Tugas Dari Tuan Aro


Dimuat di majalah Bravo :)

Aku copas dari : http://erlanggaforkids.com/read-a-story/37-read-a-strory/154-tugas-dari-tuan-aro.html



Vanya dan Charlotta mendapat tugas penting dari Tuan Aro, Peri Air Hujan. Tuan Aro meminta bantuan mereka untuk membawa sekantung air ke Negeri Peri Dongeng yang sedang mengalami kekeringan air.

“Cukup percikkan air di sungai yang kering, di hutan yang gundul, dan di atas Negeri Peri Dongeng yang gersang, maka hujan akan turun,” pesan Tuan Aro.
Vanya dan Charlotta pun tampak bersemangat. Ini pengalaman pertama mereka membantu Tuan Aro.
“Tapi bagaimana kami bisa turun ke Negeri Dongeng itu?” tanya Charlotta.

“Kalian boleh naik gelembung air raksasaku.”
Rupanya Tuan Aro baru saja mendapat hadiah dari Ratu Ondetta, yakni gelembung air raksasa yang menyerupai bola kaca raksasa. Tuan Aro lalu mengajarkan cara kerja gelembung air raksasa.

“Hati-hati ya. Ingat, setelah tugas kalian selesai, segeralah kembali,” pinta Tuan Aro.
Vanya dan Charlotta mengangguk. Mereka duduk di sebuah gelembung air yang berfungsi sebagai bangku. Vanya lalu menekan sebuah tombol dan gelembung air melayang ringan di udara.

“Itu Negeri Peri Dongeng yang mengalami kekeringan, Van

ya!” seru Charlotta sambil menunjuk ke sebuah negeri yang tampak gersang.
Vanya mengangguk. Ia segera menekan tombol gelembung air dan mengarahkan posisi gelembung raksasa untuk mendarat di Negeri Dongeng.
“Kasihan peri-peri di sini, mereka harus berbagi air dari sumur itu,” bisik Vanya, saat melihat beberapa peri sedang bergerombol di dekat sebuah sumur.
“Ayo, Vanya, saatnya kita bekerja sekarang,” ajak Charlotta.

Mereka berdua mulai memercikkan air dari dalam kantung yang dititipkan Tuan Aro pada mereka. Mereka memercikkan pepohonan, dua sungai kecil, dan beberapa sumur kering.
“Nah, tinggal setengah kantung air. Kita tumpahkan saja airnya, supaya peri Negeri Dongeng tidak akan kekurangan air lagi,” ujar Vanya.
“Tapi, kata Tuan Aro, kita hanya perlu memercikkan sedikit air saja, Vanya. Tapi ya sudahlah,” ujar Charlotta.


Vanya dan Charlotta lalu melesat terbang ke atas dan bersiap-siap menumpahkan setengah kantung air dari Tuan Aro.
Tess… tesss… tess. Air hujan turun ke Negeri Dongeng. Peri-peri dongeng tampak menengadahkan kepala dan bersorak gembira. Mereka berjingkrak-jingkrak dan menampung air hujan ke dalam bak yang telah lama kosong.

Vanya dan Charlotta pun ikut senang. Mereka menunggu sampai hujan reda dan baru akan segera kembali ke Negeri Awan Perak. Namun, hingga tiga jam hujan tak juga reda. Air sungai tampak meluap dan jalanan digenangi air. Pasti gara-gara Vanya menumpahkan sisa air di kantung. Vanya tertunduk menyesal.
Setelah hampir dua jam, banjir tampak menyusut. Charlotta bersandar di dalam gelembung air dengan muka letih. Saatnya kembali pulang.
“Charlotta, aku akan menjelaskan pada Tuan Aro dan meminta maaf padanya,” ujar Vanya.

“Tidak, Vanya. Kita berdua yang salah dan aku juga akan meminta maaf pada Tuan Aro,” sela Charlotta.
Vanya mengangguk. Senang hatinya memiliki sahabat yang setia kawan seperti Charlotta. Vanya berjanji, ia tak akan melakukan kesalahan seperti tadi lagi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar