Rabu, 26 Desember 2012

Dimuat di majalah Bravo!

Aku copas dari : http://erlanggaforkids.com/read-a-story/37-read-a-strory/152-di-negeri-awan-putih.html




“Liburan sekolah, tapi kita tidak ke mana-mana ya, Vanya,” ujar Athara.
“Kamu ada usul, Athara?” tanya Vanya.
“Liburan di Negeri Awan Putih, yuk?” tanya Athara.
Vanya sudah lama sekali ingin ke Negeri Awan Putih. Kata Athara, semua benda di sana berwarna seputih awan putih.
“Aku mau! Boleh aku mengajak Diandra dan Charlotta?”
“Tentu boleh,” ujar Athara sambil tertawa geli.
“Asyiikk!” Vanya menghambur memeluk Athara.
Menggembirakannya lagi, Mama mengatakan kalau ia akan membuat banyak kue lezat. Asyik!

Benar kata Athara, Negeri Awan Putih dipenuhi dengan benda-benda yang semuanya berwarna seputih kapas.
“Nah, itu kolam pemandian Negeri Awan Putih. Airnya dapat membuat kulit peri Negeri Awan Putih menjadi lembut,” ujar Athara.
“Pasti rasanya seperti berendam di kolam susu,” ujar Diandra.
“Aku ingin mandi di sana,” kata Vanya.
“Kalian tidak boleh mandi di sana. Kalau mau, di rumahku ada pancuran air putih segar. Disanalah tempat para peri Negeri Awan Perak boleh mandi,” tegas Athara.
“Kenapa tidak boleh ya?” pikir Charlotta dalam hati.

Selama tiga hari berada di Negeri Awan Putih, Vanya, Charlotta dan Diandra merasa sangat betah. Mereka menyukai pohon-pohon berdaun putih di hutan dan mendatangi banyak pesta.
“Aku masih ingin sekali mandi di kolam pemandian Negeri Awan Putih,” cetus Charlotta.
“Tapi Athara melarang kita, Charlotta,” Diandra mengingatkan.
“Jangan-jangan Athara hanya mengarang alasan saja,” kata Vanya.
Vanya setuju walau Diandra berusaha mencegah rencana Charlotta.
Sore harinya, saat Athara sedang tidur pulas, Vanya dan Charlotta pergi ke kolam pemandian Negeri Awan Putih. Diandra terus mengingatkan larangan Athara pada Vanya dan Charlotta sambil mengikuti mereka dari belakang.
“Wow, airnya sungguh segar!” seru Charlotta. “Athara telah membohongi kita.”
Diam-diam, ia lalu pulang ke rumah Athara dan memberi tahu Athara kalau kedua temannya asyik bermain di kolam pemandian.
“Hah? Ayo, cepat, kita harus menolong mereka,” ujar Athara sambil menarik lengan Diandra.
“Kenapa harus menolong mereka?”tanya Diandra.
“Nanti kau akan tahu,” jawab Athara.




Betapa kagetnya Diandra, saat tiba di kolam, tampak Vanya dan Charlotta membeku seperti es. Athara segera melepas bajunya dan menarik Vanya dan Diandra keluar dari kolam.
Athara mengusap-ngusap tubuh Vanya dan Charlotta dengan gumpalan awan putih ajaib yang mengandung rasa hangat.
“A…ir…nyaa… di…ngin… se…kaa…liii,” ujar Vanya lirih.
“Aku sudah mengingatkan kalian. Kolam itu khusus untuk peri Negeri Awan Putih karena airnya dingin sekali,” tukas Athara kesal.
“Maaf…,” ujar Charlotta menyesal.
“Ayo, sekarang kalian berganti pakaian dan pulang ke rumah. Mama telah membuat sup hangat terlezat,” kata Athara.

Kali ini, Vanya, Charlotta dan Diandra tersenyum senang.

Oleh: Dewi Cendika



Komentar dari pembaca :

bintang Aulia yasmin 2012-08-05 12:19 #2
:-) dari dulu paling suka sama cerita...
sampe sekarang... ceritanya bagus...
apalagi gambarnya
suka deh :zzz :lol: :D

dameria 2012-07-20 03:53 #1
wah ceritanya bagus,.. makasih Kak,.. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar