Yihaa Malang!
Akhirnya kesampaian
juga ke Malang, dan mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ^_^
Sudah lama keinginan
untuk menikmati keindahan Gunung Bromo
menggelora di hati Saya. Apa lagi
bila melihat foto-foto teman-teman Saya saat menikmati keindahan Bromo dan menampilkan wajah sumringah. Wow!
Saya iri. Saya kepingin ke sana
hehehe
Alhamdulillaah,
tanggal 16 Oktober, Saya dan dua teman, Mba Hanifah dan Zhauri, berkesempatan
untuk pergi ke Malang. Wah, ke Malang,
tanpa bersilaturahmi ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memang rasanya
tidak lengkap. Jadilah, sebelum
berangkat, Saya mencari informasi seputar Malang, Tips ke Bromo, dan Tour ke
Bromo. Hal ini harus dipersiapkan karena
Saya tidak mau rencana ke Bromo menjadi tidak menyenangkan karena kurangnya
persiapan (lebay! :D)
Nah, buat
teman-teman yang Ingin ke Malang, mungkin cerita dari Saya bisa menjadi sekilas
info :D
Ada
apa sih di Malang?
Dari hasi
penelurusan Saya di Mbah Google, banyak hal yang bisa kita nikmati di kota
Malang :
1.
Museum Angkut + Movie Star Studio (Mobil Antik
dll)
2.
Batu Night Spectaculler
3.
Berbagai Wisata Pantai seperti Pantai
Balekambang Bantur, Pantai Bajul Mati, Pantai Jonggring Saloko dll
4.
Wisata Gunung Bromo, Gunung Kawi, Gunung Arjuno,
Gunung Semeru, dan Gunugn Anjasmoro
5.
Berbagai wisata
Candi, seperti Candi Badut Dau, Candi Singosari, Candi Kidal, Candi Jago
Tumpang, dan Candi Wendit.
6.
Berbagai wisata air terjun, seperti air terjun
Coban Talun, Air terjun Coban Rais dll
7.
Wisata spritual, yakni Masjid Ajaib Turen Malang
atau ke Gunung Kawi yang berlokasi di Wonosari.
8.
Belanja Oleh2 khas Malang, seperti di Pusat
Oleh2 Brawijaya
Lalu, apakah Saya berkesempatan mengunjungi semua wisata yang
Saya sebut di atas? Oh, Saya mauu...
tapi apa daya, waktu kami di Malang hanya dua hari saja ^_^ Jadi, untuk
kunjungan kali pertama, Museum Angkut +
Movie Star Studio, Belanja di Pusat Oleh-Oleh Brawijaya, dan wisata gunung
Bromo ^_^
Pilihan tempat wisata ini
yang ditawarkan oleh Mas Nanang, Driver dari Tour Pandu Malang. Oh iya, Pandu Malang Tour ini secara tak sengaja Saya temukan juga di Google
J
Museum Angkut
Museum Angkut
ternyata baru diresmikan awal tahun 2014, masih lumayan baru ya! Museum angkut ini merupakan wahana wisata
baru yang berkonsep otomotif. Dan
katanya sih masih satu-satunya di Indonesia.
Tadinya mikir, apa
sih yang ada di Museum angkut? Dengan
membayar tiket masuk Rp. 50.000 + Rp. 10.000 untuk ke D’Topeng Kingdom (yang
merupakan bagian dari Museum Angkut), ternyata banyak sekali yang dapat kami
nikmati. Berbagai alat transportasi masa
lalu sampai yang terkini, dengan latar
asal tempat/kota, dan berbagai koleksi dari dalam dan luar negeri.
Bagi Saya, Museum
ini luas sekali. Jadi, bila teman-teman
ingin puas menikmati apa yang dihidangkan di sini, harus benar-benar menyediakan waktu yang
cukup lama. Tidak seperti Saya, yang
mungkin hanya dua jam saja, hingga beberapa tempat tidak terpijak oleh
Saya. Huhuhu.. rugiii!
Apa lagi, ada banyak zona di Musium Angkut ini, di antaranya
Zona Edukasi, Zona Gangster, Zona Las Vegas, Zona Hollywood dll. Dan Saya hanya mengunjugi sebagian saja L
Wisata
Gunung Bromo
Nah, setelah puas dari Wisata Angkut lalu belanja di Pusat Oleh-Oleh Brawijaya, kami memutuskan untuk menuju Home Stay, yang letaknya tidak terlalu jauh ke TN. Bromo Tengger Semeru. Saat itu pukul tujuh malam. Menuju ke Home Stay, Jalanan yang ditempuh sudah berkelok-kelok dan terasa panjaaang sekali. Apalagi udara sudah semakin dingin. Saya harus menukar jaket yang tidak terlalu tebal dengan jaket tebal yang lebih tebal, yang Saya ambil dari koper, memakai sarung tangan dan masker. Wah, Saya membayangkan besok subuh, seperti apa udara dingin di Bromo...Brrr!
Akhirnya sekitar
Pukul sembilan malam, kami pun sampai ke Home Stay yang cukup nyaman menurut
Saya. Setelah bersih-bersih, dan
mempersiapkan perlengkapan untuk dijemput pukul tiga subuh nantinya, Saya, Mba
Enny dan Zhauri membungkus tubuh kami dengan berlapis kaos tebal, jaket, kaos
kaki, dan kupluk, lalu berbagi tempat tidur untuk tidur. Karena dingin, Saya sih tidak terlalu lelap,
apa lagi harus berulang kali ke toilet hihihi.
Oh iya, sedikit tips untuk teman-teman yang ingin ke Bromo :
1.
Pergi dalam kondisi tubuh yang sehat.
Ini penting, karena udara
di sana sangat sangat dingin.
2.
Benda yang harus dipersiapkan :
-
Kaos tebal (Saya saja sampai memakai tiga lapis
kaos sangking dinginnya).
-
Jaket
(tidak ada salahnya membawa dan memakai jaket dua lapis)
-
Sarung tangan tebal
-
Kaos kaki tebal
-
Masker
-
Kaca mata
-
Kupluk (untuk menutup kepala dan telinga)
-
Syal
-
Sepatu Kets atau sepatu Boots
-
Senter
-
Madu, vitamin, obat-obatan
-
Air minum
-
Kamera
Pukul tiga subuh.
Petualangan dimulai. Dengan
perlengkapan perang, kami pun keluar kamar dengan muka masih mengantuk, menuju
Jeep yang telah disiapkan oleh Mas Nanang.
Lalu, Sopir Jeep yang aduh Saya lupa namanya, akhirnya membawa kami
menuju ke kawasan Gunung Bromo. Sekali
lagi, jalan yang berkelok-kelok, mendaki, dengan jurang di sisi jalan, membuat kantuk
Saya hilang.
Gunung Bromo yang tekenal dengan keindahan sunrisenya dari
Puncak Penanjakan 1 Bromo, kawah gunung Bromo, Padang Pasir Berbisik, Padang
Savana dan Bukit Teletubies. Yay! Itulah tempat yang akan kami datangi J
Sekilas info yang Saya dapat dari Mbah
Google dan Tante wikipedia :
Gunung Bromo berlokasi di empat kabupaten
pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Yaitu di antara Kaputen Malang, Kabupaten
Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kapupaten Lumajang. Gunung ini bagi suku Tengger, gunung Bromo
dianggap sebagai gunung suci. Mereka
mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo di tiap tahunnya (pada tengah setiap
bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 bulan kesepuluh (Kasodo) menurut
penanggalan Jawa), di sebuah Pura yang terletak di bawah kaki Gunung Bromo
Utara dan dilanjutkan di Puncak Gunung Bromo.
Gunung Bromo berasal dari Bahasa Sansekerta,
yakni : Brahma, yang merupakan Dewa umat Hindu.
Gunung berapi yang masih aktif ini memiliki ketinggian 2.392 meter di
atas permukaan laut. Bentuk tubuh Gunung
Bromo yang merupakan pertautan antara
lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir, memiliki luas sekitar 10 kilometer persegi.
Ada sebuah kawah dengan garis tengah sekitar 800 meter (bagian utara – selatan) dan 600
meter (bagian timu-barat), dengan daerah bahaya pada lingkaran dengan jari-jari
4 km dari pusat kawah Bromo.
Sunrise di Bromo
Sekitar Pukul empat subuh, Jeep kami tiba di penanjakan. Keluar dari Jeep, dingin menyergap kami. Saya melihat sudah banyak jeep yang parkir
dan orang-orang berjaket tebal berjalan menyusuri jalan yang gelap. Rasa
lapar rupanya juga menyerang kami, hehehe... Syukurlah banyak warung dan kios
yang menjajakan mie rebus dan teh hangat berada di sekitar sana. Kami pun mampir ke salah satu kios dan
mengisi perut dengan mie instant dan segelas teh hangat. Rupanya mie instant dan segelas teh hangat
cukuplah menambah tenaga kami untuk menjajaki tangga menuju view point. Sebelumnya Mba Hanifah dan Zhauri sholat
subuh di tempat / pos yang ada di sekitar penanjakan.
Ketika sampai di atas,
terbantu dengan penerangan dari senter, kami melihat sudah ramai orang
dengan membawa kamera masing-masing. Di
sana, ada beberapa bangku panjang, namun sejauh mata memandang semua penjuru
sudah terisi semua. Kami mulanya
berdiri di dekat pagar pembatas, lalu memutuskan
untuk menunggu sunrise di salah satu bangku panjang yang terletak agak belakang
karena posisinya lebih tinggi.
Saat menunggu, Saya merenung.
Ya Allah, betapa bahagianya Saya sampai ke sini, menikmati ciptaanMu dan
memuji segala keindahan ini. Betapa Saya
ingin datang lagi suatu hari kelak bersama Suami dan anak-anak Saya, Saski dan
Lucky.
Akhirnya, cahaya kemerahan menghiasi langit di ufuk timur. Setiap orang mulai mengabadikan keindahan matahari yang muncul sedikit demi sedikit. Subhanallah.
Saya dan Zhauri sibuk merekam keindahan yang tidak setiap saat dan
sangat langka dapat kami nikmati ini, dan sibuk berselfie ria hehehe
Akhirnya setelah puas foto-foto, kami teringat janji dengan
sopir jeep untuk kembali ke parkiran jeep pukul 5.30, untuk melanjutkan
perjalanan ke Lautan Pasir, Padang Savanna dan Bukit Teletubbies.
Lautan Pasir, Padang Savana, dan Bukit
Teletubbies.
Jeep kami akhirnya sampai ke lautan pasir. Saya terpukau melihat pemandangan ini. Beberapa penyewa kuda mendekati jeep kami.
Mulanya kami berencana akan menunggangi kuda untuk sampai ke 253 anak tangga,
menuju kawah Bromo. Tapi saat itu sedang
terjadi badai pasir. Hingga kami harus
mengurungkan niat kami. Sayang sekali,
semoga suatu hari kelak, impian Saya untuk berkejaran menunggangi kuda, dan
kemudian dapat menyaksikan keindahan di kawah Bromo.
Karena waktu yang singkat, kami tak berlama-lama di Lautan
Pasir. Tujuan kami selanjutnya adalah
Padang Savanna. Sayang memang, karena di
musim kemarau, padang rumput dan bukit teletubbies berwarna kuning kecokelatan. Tapi semua tetap begitu indah dan menakjubkan
bagi kami. Memang, rasa capek dan
dingin yang teramat sangat, terbayar
sudah ketika kita menikmati berbagai
keindahan dan pengalaman yang sangat menakjubkan ini.
Pulang ke Jakarta
Setelah puas dalam waktu yang singkat, kami memutuskan untuk
kembali ke Home Stay. Jeep yang kami tumpangi akhirnya membawa kami kembali
dengan kamera ponsel yang sarat foto, dan rasa syukur karena kami diberi
kesempatan menikmati keindahan Bromo dalam kondisi tubuh kami yang sehat dan prima.
Pukul 08.00 pagi, setelah berkemas-kemas, Mas Nanang mengantar
kami ke Bandara Abd Rahman Saleh. Ya,
pesawat kami akan take off pukul 13.00, dan kami memilih menyediakan cukup waktu di bandara untuk makan, sholat,
bersantai sejenak, sebelum pesawat membawa kami, kisah, kenangan dari Malang,
terbang ke Jakarta.
Sungguh, ini pengalaman yang sangat indah bagi Saya.
Dan setiba di rumah, anak2 Saya, Saski (9 tahun) dan Lucky (4 tahun), merengek minta diajak naik gunung. Saya bilang, sebelum naik gunung sungguhan, gimana kalau kita latihan dulu di rumah. Dan taraa... ini dia hasil naik gunung kami di rumah hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar